Bantalan Karet Anti Gempa

Pakar Tawarkan Bantalan Karet Anti Gempa

B1_Miniatur Rumah Tahan Gempa@Acep copy
Bogor
- Ahli karet dari 20 negara yang terwadahi dalam Rubber Research and Development Board (IRRDB) telah menemukan cara baru dalam mengatasi terjadinya gempa. Mereka menawarkan penggunaan bantalan karet anti gempa (Seismic Rubber Bearing) yang akan dikembangkan di dunia.
Topik tersebut menjadi pembahasan utama saat mereka menggelar konferensi internasional selama dua hari di Hotel Salak, Kota Bogor, mulai Senin (26/10). Acara yang diprakarsai Pusat Penelitian (Puslit) Karet dan IRRDB ini dibuka Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI Gatot Irianto.
Sekjen IRRDB Datuk Dr. Azis memperkenalkan sebuah miniatur rumah tahan gempa yang dikembangkan para peneliti karet dalam acara tersebut. “Bantalan karet yang dipasang pada rumah atau bangunan tahan terhadap guncangan gempa lebih dari 8 skala richter. Sistem bantalan karet ini telah diterapkan di Suka-bumi,” katanya.
Direktur Puslit Karet Khoirul Anwar menjelaskan, melalui konferensi tersebut para ahli karet membahas kondisi dan tantangan aplikasi pengembangan bantalan karet anti gempa bumi, diantaranya propektif produksi bantalan karet di Indonesia yang sering terjadi gempa akhir-akhir ini. “Termasuk membahas tentang karakteristik standarisasi industri bantalan karet anti gempa yang akan dikembangkan di dunia,” jelasnya.
Saat ini produksi bantalan karet anti gempa bumi sudah banyak dipasang di berbagai negara seperti Jepang, China, Malaysia, Srilangka, India, Amerika dan berbagai negara lainnya. “Di Indonesia baru beberapa gedung saja,” kata Khoirul. Diharapkannya, setelah standarisasi bantalan karet anti gempa bumi ini dibuat, Indonesia akan menjadi salah satu produsen terbesar pembuatan bantalan karet ini.
Menurut Khoirul, sebenarnya Pusat Penelitian Karet Indonesia sudah mengembangkan bantalan karet anti gempa sejak tahun 1990, bahkan sudah membangun gedung percontohan belantai 3 yang kin digunakan sebagai kantor PTPN VIII di Pasar Badak, Sukabumi. Gedung ini dilengkapi alat pengukur gempa di setiap lantainya. Saat terjadi gempa bumi di Tasikmalaya beberapa bulan lalu, daerah Sukabumi termasuk yang banyak terjadi kerusakan, namun gedung ini tetap berdiri kokoh.
Bantalan karet anti gempa seberat 58 kilogram ini terbuat dari karet hitam padat yang didalamnya terdapat plat baja, berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 50 sentimeter. Harga satuan bantalan karet ini Rp, 5 juta. Bantalan karet ini biasanya dipasang dibawah pondasi bangunan. Untuk pemasangan ukuran 9 meter x 16 meter dibutuhkan sebanyak 14 bantalan karet.

Instagram